Rumah
adalah tempat untuk berlindung di kala hujan dan panas. Setiap manusia pasti
mempunyai rumah idaman, rumah yang dapat di huni dengan layak bersama keluarga
mereka. Akan tetapi tidak semua orang bisa menempati rumah dengan layak, banyak
di antara kita yang tinggal beralaskan tanah dan beratapkan jembatan.
Misalnya saja di Jakarta, kota metropolitan
yang megah dan tempat orang-orang
berbondong-bondong mencari nafkah atau bisa di bilang untuk merubah nasib di
Jakarta. Menurut saya, pemikiran mereka salah justru Jakarta kota yang kejam,
kota di mana setiap setiap manusianya harus mempunyai skill dan kreativitas
yang tinggi kalau mereka tidak mempunyai itu, sia-sia saja mereka
bertransmigrasi ke Jakarta yang ada mereka terlindas dengan perekonomian
Jakarta yang segalanya serba mahal. Belum lagi dengan kepadatan penduduknya
yang semakin semeraut saja.
Sehingga
banyak orang yang memanfaatkan lahan-lahan kosong seperti kolong jembatan
sebagai tempat tinggalnya. Tidak peduli dengan terik panasnya matahari ataupun
dinginnya angin malam, yang penting mereka bisa tetap tinggal di Jakarta. Mereka
hanya bekerja sebagai pengemis, pengamen, mencuri bahkan banyak yang
pengangguran. Dari pengangguran itu menimbulkan tindakan kriminal di Jakarta
semakin menggila. Dan tidak sedikit anak-anak yang masih di bawah umur menjadi
korban tuntutan ekonomi. Ya…. memang tidak ada yang tau nasib setiap manusia,
semua perlu usaha dan doa. Apabila mereka menyadari kalau sebenarnya di kampung
tempat mereka tinggal lebih banyak hal yang bisa di eksplorasi sebagai ladang
mencari nafkah, bahkan lebih baik ketimbang mereka tinggal di Jakarta, yang
hanya bisa tinggal di bawah kolong jembatan.
0 komentar:
Posting Komentar